PUISI ULANG TAHUN YANG MENYENTUH

KUEULANGTAHUN-38

Ulang Tahun saya yang ke-38 kemarin (9/4) sungguh sangat berkesan. Terutama karena begitu besarnya perhatian dan kepedulian kawan-kawan saya dari komunitas maya berupa doa dan ucapan selamat, mulai dari komentar diblog ini serta di shout-box-nya, mailing list (panyingkul, blogger_makassar dan identitas_unhas) juga di forum blogfam. Tentu termasuk “banjir sms” ucapan doa dan selamat ulang tahun  yang masuk ke inbox handphone saya sejak kemarin pagi hingga semalam.

 Terimakasih banyak atas semua itu, saya sungguh sangat berbahagia dan tersanjung.

Secara sederhana, kami sekeluarga merayakan hari ulang tahun tersebut dengan sebuah tumpeng nasi kuning kecil buatan istri tercinta juga sebuah tart mini yang saya beli di “Holland Bakery” sepulang dari kantor.

Dibawah ini saya menyajikan dua bingkisan cinta yang menggetarkan dari dua rekan blogger daeng yakni Kamaruddin Aziz Daeng Nuntung yang sedang berada di Sungguminasa dan M.Roeslailang Noertika di Balikpapan, berupa puisi yang sangat indah untuk dinikmati (Terimakasih buat “The Daeng’s”) :

April adalah Engkau
:: de-bat

oleh : Daeng Nuntung

bagai kepak sayap burung pulang
perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa

waktupun betah berlabuh: menunggumu di bulan april

kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
yang hanya duduk membatu menatap
dentang usia
engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisah

bagai senyum berpendar dengan beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita

selamat ultah, partner !

sungguminasa, 090408

Kita Kini adalah Kita Nanti
::: daeng battala tersayang

Oleh : Daeng Rusle

tetapi daeng, kita kini adalah kita nanti
apa yang kita toreh pada detik lampau adalah kita yang menjelma mercusuar

bukan tegak berdiri pongah yang membuat kita terlihat nelayan
dan padanya semua melambai mencari tujuan

adapun daeng, kita sebangsa cahaya yang menuntun
olehnya nelayan tak ragu mendayungkan sampan ke pesisir

apa yang kita tulis kini dan lampau daeng,
menjadi cahaya kita nanti, di dunia atau di suatu tempat yang tak terbayangkan

karenanya daeng, kalau selasar itu menyorong lelubang untuk kakimu
langkahi saja, atau tutupi dia dengan apa daeng punya

biar dia diam, mati dan menjadi batu yang dikutuk
karena kita tak perlu tanggap pada apa yang bisa bikin kita juga diam

karena kita kini adalah kita nanti
kita punya cahaya, dan hanya itu yang bikin kita berarti

pasir ridge, april 9, 2008

Satu tanggapan

  1. Happy Birthday my Brother!!…
    Semoga kerukunan bersama keluarga, kreatifitas, dan kesuksesan selalu di berikan Allah SWT kepada saudaraku Amril Taufik Gobel, Amien…

  2. salam kenal mas,saya ika…. selamat ultah yang ke 38,meskipun telat semoga panjang umur,tambah rejeki dan diberikan kesuksesan dan kebahagiaan sekeluarga.sama kemarin q juga ultah ke 21(23042009)kapan nich membuati puisi buatq sebagai kado untukku.q janji akan meyimpannya dengan baik.senang berkenalan am mas……….. q tunggu blasan emailnya.bye mas cakep…………………………………………………..

  3. bGUzZz bGt dEch pUiSiNya……………….
    oEa sLaMnya dOnK wT ArE2 XmK 87 Yg gOKiL2 kHUsUzNya Wa XII AK2………….
    SPeCiaLNy Wt cWe2 d’cRiWizZ (CrEwET,IMoEtZ,Tp mANiEzZz)

  4. aku tak tahu apa yang.ku rasakan dalam.hati ku saat.pertama kali lihat dirimu melihat mu seluruh tubuh ku terpaku dan membisu detak jantung ku berdebar tak menentu sepertinya aku tak ingin berlalu

    [REEF]berikan cinta mu juga sayang mu percaya pada ku kan menjaga mu
    hingga akhir waktu menjemput ku ku berikan cinta ku jaga sayang ku percaya pada ku’kan menjaga mu hingga akhir waktu menjemput ku

  5. Aku tak tahu apa yang ku rasakan
    Dalam hatiku saat pertama kali
    Lihat dirimu melihatmu

    Seluruh tubuhku terpaku dan membisu
    Detak jantungku berdetak tak menentu
    Sepertinya aku tak ingin berlalu

    [*]
    Berikan cintamu juga sayangmu
    Percaya padaku ku ‘kan menjagamu
    Hingga akhir waktu menjemputku

    [**]
    Ku berikan cintaku juga sayangku
    Percaya padaku ku ‘kan menjagamu
    Hingga akhir waktu menjemputku

    Saat ku tahu kau akan pergi jauh
    Izinkan aku ‘tuk selalu menatimu
    Untuk katakan ku ingin dirimu

    Agar kau tahu betapa ku terlalu
    Mencintaimu aku akan menunggu
    Hingga dirimu kembali untukku

    Back to [*][**]

    Tolonglah aku bagaimana diriku
    Ungkapkan itu rasa yang membelenggu
    Dalam hatiku ku cinta padamu

Tinggalkan komentar