YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (11)

1. Tip Menulis Novel ala Luna Torashingyu

Penulis Novel “Dua Rembulan” dan “Angel’s Heart” Luna Torashingyu menyajikan tips-tips menulis cerita disitusnya. Bisa baca disini. Disitus yang sama juga disajikan tips menulis lainnya dari Isman H Suryaman (Penulis Buku Humor “Bertanya atau Mati” dan Flash Fiction “Jangan Berkedip”) serta istri Isman, yang juga penulis novel, Primadonna Angela. Disitus ini pula ada catatan editor Gramedia Pustaka Utama, Siska, yang layak di-“intip” oleh calon penulis.

2. Blog khusus untuk TransYogya

Mau jalan-jalan di Yogya dengan TransYogya? Baca informasinya dulu di blog ini termasuk rute trayek dan harga tiketnya.

3. Ada Cerita di Balik Kaos

Blog ini selain menampilkan foto-foto kaos berdesain unik juga kisah-kisah dan pengalaman menarik yang ada dibalik kaos itu.

4. Blog Informasi Tentang BlackBerry

Anda pengguna Handphone Blackberry? Silahkan baca informasi terbarunya diblog ini

5. Alam Halus, Alam Kasar, Alam Maya, ala Enda

Sebuah refleksi kontemplatif ala Enda Nasution tentang kontraversi yang terjadi akhir-akhir ini. Cerdas dan Menggelitik. Saya suka sekali kata penutupnya yang “dalam” : Alam kasar dan ALAM MAYA pun kadang bersinggungan. Kadang-kadang penduduknya bisa ketemu, dan itu biasanya menimbulkan kengerian. Tapi itu jarang terjadi. Dan bukan berarti. Yang berlaku di sana akan berlaku juga di sini.

MONOLOG “MAKKUNRAI” YANG MEMUKAU

desain-7MATAHARI sudah turun ke peraduannya saat saya tiba di gerbang Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin, 24 Maret 2008 untuk menghadiri Diskusi dengan tema Perkembangan Sastra Kontemporer di Makassar: Menelisik Kumpulan Puisi Aku Hendak Pindah Rumah dan Kumpulan Cerita Pendek Makkunrai dan 10 Kisah Perempuan Lainnya yang merupakan rangkaian kegiatan inisiatif Sastra dari Makassar. Sejumlah pedagang kaki lima dan penjual makanan tampak terlihat memenuhi bahu jalan dan pelataran halaman depan TIM. Saya melirik jam tangan. Pukul 18.45. Masih ada waktu untuk bercengkrama dang ngobrol bersama rekan-rekan penggagas dan penggiat sastra dari makassar sebelum acara dibuka pukul 19.00 nanti, saya membatin. Beruntunglah, saya sudah sempat “mengisi perut” sejenak dengan Nasi Goreng Merah khas Makassar kesukaan saya di Restorant PELANGI, Jalan Wahid Hasyim. Usai sholat maghrib, dengan pertimbangan menghindari macet disaat jam pulang kantor, saya menumpang ojek yang mangkal didepan hotel IBIS Tamarin, berangkat menuju TIM.

Suasana masih sepi di Galeri Cipta II, tempat pelaksanaan acara tersebut. Di tangga masuk saya menjabat tangan Kak Moch.Hasymi Ibrahim yang kebetulan juga baru datang. Saya lalu menemui Lily Yulianti Farid, rekan seperjuangan saya di Penerbitan Kampus “Identitas” UNHAS dulu yang karya kumpulan cerpennya “Makkunrai” di-“bedah” dalam diskusi kali ini. Dengan balutan busana hitam dan jilbab ungu, Lily tampak cantik dan anggun malam itu. Kami lalu bercakap-cakap sejenak. Tak lama kemudian, sejumlah aktivis milis Apresiasi Sastra datang antara lain, Mbak Illonk, Mbak Ita Siregar dan Setyo Bardono. Lily terlibat percakapan seru bersama mereka. Saya lalu membeli buku kumpulan cerpen “Makkunrai” karya Lily Yulianti dan Kumpulan Puisi “Aku Hendak Pindah Rumah” karya M.Aan Mansyur yang digelar di depan pintu masuk. Saya sempat “menodong” Lily dan Aan–penulis kedua buku yang saya beli–untuk membubuhkan tanda tangan dihalaman depan. “Untuk ATG rekan seperjuangan, Happy Writing, Happy Reading, Happy Life”, tulis Lily di buku “Makkunrai” saya, sementara Aan menulis “Buat Kawan ATG, selamat mengapresiasi” di buku “Aku Hendak Pindah Rumah”.

Baca lebih lanjut

HARAPAN ITU AKAN TERBIT DI MARISO

hidup-dgn-sampah

Terkait posting saya sebelumnya mengenai gerakan kampanye tahun anti kelaparan dan gizi buruk, pada Hari Sabtu, tanggal 30 Maret 2008 nanti hasil akumulasi sumbangan yang terkumpul akan disalurkan kepada perkampungan nelayan miskin di Mariso, Makassar.

Gerakan sosial yang akan dimotori oleh Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri ini, selain mengadakan pemberian sumbangan beras dan mie instan hasil sumbangan jajaran blogger dan donatur, juga akan dilaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar perkampungan tersebut. Mari ikut berpartisipasi dan mendukung gerakan ini, sekecil dan sesederhana apapun. Tak ada niat sekalipun untuk mengeksploitasi kemiskinan sebagai bahan tulisan di blog ini, namun ini sebagai sebentuk wujud kepedulian kepada sesama.

Dibawah ini saya posting Puisi yang sangat menggugah dari kawan blogger Daeng Nuntung yang saya padukan dengan sejumlah gambar perkampungan nelayan miskin di Mariso Makassar yang diabadikan oleh Ina, koordinator gerakan ini di Makassar.

Semoga harapan baru akan terbit disana.Mari kita peduli dan berpartisipasi!.

Nyanyi Sunyi, Gusung Mariso

daeng, coba hitung buih di lautan lalu jelajah nasibmu.

coba tebak arah angin.
akankah menuju pantai demi jejakkan asa?

potret-buram2

angin telah hembuskan duka kita
menggoda janji di masa datang dan kegelisahan.
tentang nyanyi sunyi, menunggu nasib baik. disini, di Mariso

disini, di pesisir ini, di lautmu, yang telah mendaulat anak-anak negeri.
nan perkasa, tegar bagai penyelam ulung di tubir dan karang-karang dalam.

sejatinya, engkau telah menyelami laut dan hidup yang selalu beriak tak pasti.

bahkan kerap ganas menderu. daeng, tahukah engkau bahwa kita belum beranjak dari gusung yang semakin riuh rendah ini?

masih merajut jaring jaring lusuh dan cerita dahulu diremang kerlip lampu kota?
hidup-dgn-sampah

daeng, kita tidak akan selalu berlabuh karena hidup adalah pilihan.
 

Update (01/04/2008) :

Reportase soal kegiatan diatas bisa dibaca disini

BLOG FOTO UNIK DAN LUCU

blogfotolucu.JPG

Minggu lalu saya membuat blog foto-foto lucu dan unik yang merupakan hasil kompilasi dari kiriman email iseng terusan kawan-kawan yang masuk ke inbox saya. Sumber foto-foto tersebut sebagian besar saya tak tahu darimana asalnya. Saya membaginya kembali buat rekan-rekan semua, sekedar melepaskan ketegangan dan membuang stress.

Silahkan “intip” saja di http://fotolucu.dagdigdug.com

MEMAKNAI KENANGAN, MENGHARGAI KEHIDUPAN

Kenanganlah yang akan menuntun kita berjalan kedepan meski ia selalu tertegun melihat kita menjauh meninggalkannya dan tak sekalipun marah jika kita datang lagi mengusiknya. Kenangan, sahabat sejati. Kenangan, kekasih sejati

— Novel Perempuan, Rumah Kenangan (halaman 10) karya M.Aan Mansyur, Insist Press, Yogyakarta, 2007

Suatu hari seorang kawan “memprotes” sejumlah posting saya diblog ini yang mengangkat kisah-kisah dari masa lalu. “Kamu terlalu mellow,” demikian katanya. “Sudah saatnya,”ucap dia lagi,”kamu mencoba membahas hal-hal aktual yang terjadi dimasa kini. Dan tidak sekedar terjebak dan terpukau pada kemilau masa silam lalu menuangkannya dalam tulisan di blog. Biarlah kenangan itu jadi bagian masa lalu. Hidup ini mesti harus terus berjalan. Catat dan ungkapkan saja pendapatmu pada hal-hal yang terjadi disekitarmu. Sekarang. Bukan yang kemarin”.

Saya tercenung. Lama. Mungkin dia benar. Saya terlalu mellow dan terkesan begitu terjebak pada kemilau kenangan masa silam yang diungkapkan secara mencolok dan terkesan narsis di blog ini. Tapi tak apa. Dia berhak punya pendapat seperti itu. Namun setiap orang memiliki hak untuk “mengelola” dan mengabadikan kenangannya masing-masing. Sesuai gaya dan karakternya. Termasuk saya. Dan ia, dengan otoritas sekuat apapun, tak memiliki kekuasaan memaksa saya meninggalkan lintasan kenangan hidup saya yang menari-nari indah dibenak saya untuk kemudian mengisahkannya kembali di blog.

Baca lebih lanjut

BINAR MATA GADIS KECIL YANG MENGGIGIL

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal…

(Iwan Fals, Sore Tugu Pancoran)

s 30d47504Tanpa sadar air mata saya tumpah disebuah sore yang muram dan kuyup dibasuh hujan yang turun sangat deras.

Peristiwa mengesankan itu terjadi hari Senin minggu lalu. Selama ini, sejujurnya, saya hampir tak pernah merasa semelankolis itu. Tapi pemandangan pilu yang berada di hadapan saya seketika membuat batin saya tersentak dan terasa begitu ngilu mengiris nurani.

Hari itu (10/3), seperti biasa, jika bis yang membawa saya pulang dari kantor ke Bekasi Timur (dari sana saya melanjutkan lagi ke rumah di Cikarang) tidak tersedia, saya akan naik bis alternatif yang menuju ke Terminal Kampung Rambutan lalu kemudian melanjutkan dengan bis lain ke Bekasi Timur. Saya naik bis 610 (ukurannya sebesar Metromini/Kopaja) jurusan Lebak Bulus-Kampung Rambutan, dari sebuah halte di seberang kantor saya.

Sejak pukul empat sore hujan mengguyur deras kawasan Lebak Bulus dan sekitarnya. Untunglah, sejak berangkat dari rumah saya sudah menyiapkan jaket, payung dan topi sebagai antisipasi bila hujan deras terjadi. Kurang lebih 15 menit menunggu di halte tak lama kemudian muncullah bis 610 yang sudah dengan kondisi nyaris miring kekiri saking penuhnya. Setelah melipat payung, saya segera melompat ke dalam bis dan ikut “bergelantungan” serta berdesakan bersama penumpang-penumpang lain yang tidak mendapatkan tempat duduk. Bis langsung melaju kencang memasuki Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.

Baca lebih lanjut

YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (10)

1. Kabarkan Kotamu di Cityblogging

Ingin mengabarkan hal menarik tentang kotamu?. Jadilah seorang Citybloggers dengan mendaftar kesini. Cityblogging yang juga merupakan salah satu “domain” dari Asia Blogging Network membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siapapun, dimasing-masing kota di Indonesia untuk bercerita lewat Cityblogging. Beberapa link kota sudah tersedia disana. So, be a Citybloggers, guys!.

Tapi tak hanya itu saja, masih ada kejutan lain. Anda bisa memiliki email gratisan berdomain @cityblogging.com. Silahkan daftar disini dan cek email disana. Sebuah terobosan hebat!.

2. Pesan Lewat yang “menyengat”, juga bikin ngakak

“Cerita dari Jalan Raya” demikian titel khas yang tertera saat anda membuka blog unik ini. Ya, memang demikian adanya. Blog ini menyajikan sejumlah gambar atau tulisan menarik yang tertera pada badan kendaraan yang melintas dan sempat diabadikan. Kadang menyengat. Kadang bikin ngakak.

3. Kisah dibalik pembuatan film “Ayat-Ayat Cinta”

Film Fenomenal “Ayat-Ayat Cinta” menyisakan kisah menarik dan penuh idealisme dari sang sutradara, Hanung Bramantyo. Simak ceritanya di blog Hanung (dalam beberapa seri) disini.

4. Mau Bonus 7 kali gaji?

Posting diblog ini membuat saya bermimpi indah : seandainya saja saya bisa seberuntung mereka, karyawan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perkebunan (PTPN III) yang mendapatkan bonus akhir tahun 7 kali gaji. Ah..kalau saja bos saya bisa membaca posting yang inspiratif ini dan kemudian menggerakkannya untuk melakukan hal serupa..hehehe 😀

KOPDAR DI WARUNG HAJI MAMINK DAENG TATA

formasi-megalomang

Dari kiri kekanan: saya, Nawir Gani, Bisot, Sultra, ocha, Rara dan Munawir (foto by Daeng Rusle)

KAMIS sore, 13 Maret 2008 selepas mengikuti training pengantar untuk kick-off sistem managemen supply chain online dikantor, saya buru-buru pulang agar bisa tiba tepat waktu di tempat kopdar (kopi darat) komunitas blogger Makassar yang akan dilaksanakan di Warung Haji Mamink Daeng Tata di daerah Casablanca Jakarta Selatan.

Dari kantor saya di daerah Lebak Bulus, untuk mempersingkat waktu,saya memutuskan untuk naik taksi ke salah satu halte busway terdekat, lalu melanjutkan perjalanan dengan busway ke Perempatan Mampang. Ditengah kemacetan yang cukup parah di sekitar wilayah warung buncit dan mampang (terlebih pasca keputusan sterilisasi jalur busway dari angkutan non busway), tampaknya menggunakan moda transportasi bis transjakarta merupakan alternatif terbaik untuk menerobos kemacetan. Dari perempatan Mampang, saya berencana untuk melanjutkan naik taksi lagi ke warung Haji Mamink.
Baca lebih lanjut

KABAR TAK BIASA, TAPI LUAR BIASA, ALA ORANG BIASA

BUKUPANYINGKULJudul Buku : Makassar Di Panyingkul (Pilihan Kabar Orang Biasa 2006-2007)

Pengantar : Nirwan Ahmad Arsuka
Penerbit : Panyingkul, Cetakan Pertama, Juli 2007

Penyunting : Lily Yulianti Farid dan Farid Ma’ruf Ibrahim
Halaman : 366 Halaman

Bila anda hanya orang biasa, bukan wartawan atau pekerja media yang kerap berkutat-secara professional– dengan berita serta tetek bengek penayangannya, janganlah sungkan memberi kabar di Panyingkul dot com. Sebuah “sudut tak biasa” di dunia maya yang memberi bentangan ruang begitu luas bagi pewarta warga(Citizen Reporter) untuk berekspresi, berimpresi dengan segenap gairah serta beragam sentuhan emosi untuk mengabarkan banyak hal yang mungkin saja tak tersentuh bahkan malah “diabaikan” oleh Media Mainstream. Kabar yang menjadi sebuah representasi aktual atas praktek demokrasi partisipatif yang melibatkan warga biasa dengan tidak hanya bercerita dan melaporkan namun juga berbagi kesan, sekaligus berdialog secara interaktif dengan para pembaca, memanfaatkan teknologi internet. Lepas dari elitisme dan keangkuhan media mainstream yang kerap kali “terdikte” oleh “otoritas” sang pemilik media , “kecenderungan” orientasi pasar pembaca atau “sponsor” pesanan untuk pihak-pihak tertentu.

Baca lebih lanjut

SAJAK ORANG LAPAR

Oleh : W.S.Rendra 

kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam

o Allah!
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

204434p.jpg 

kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan

seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran

o Allah!
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin

o Allah!
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca

o Allah!
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam

o Allah!
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu

Sajak ini, saya persembahkan penuh cinta buat alm.Daeng Basse’ (35 tahun) dan Bahir (5 tahun), semoga damai senantiasa bersama kalian besertaNya, disana.

Saya juga turut berdoa agar tak ada lagi “Daeng Basse’ dan Bahir” yang lain pasca kejadian memilukan ini. 

Catatan : Sajak ini dikutip dari Cafe Novel dan foto bayi dengan gizi buruk diambil dari Kompas Online