[P]utri Bungsu saya, Alya Dwi Astari Gobel (7 tahun) memiliki bakat dan keberanian dalam mengekspresikan dirinya. Sama dengan hobi saya yang suka bernyanyi, Alya–demikian ia kerap dipanggil–tidak sungkan-sungkan untuk tampil didepan kamera untuk sekedar bergaya atau bahkan mendendangkan lagu.
Kemarin malam (29/3), Alya memamerkan kebolehannya menyanyikan lagu “Anak Saleh” dan “Sepotong Kayu” yang sebelumnya dinyanyikan oleh artis cilik Umam, lihatlah gayanya:
[T]ak dapat dipungkiri, perkembangan aktifitas dan interaksi online di Indonesia terus berkembang secara gesit dan eksponensial. Tahun lalu, berdasarkan informasi yang saya peroleh lewat tautan ini, menggambarkan sangat jelas profil “kekuatan” dunia maya di negeri kita. Lihat saja infografik diatas yang begitu fantastis menyajikan sejumlah fakta aktual dan signifikan mengenai geliat aktifitas online di Indonesia dimana pengguna internetnya meningkat dari 42 juta orang di tahun lalu dan kini menjadi 55 juta.
Dengan jumlah penduduk 240 juta orang, ini berarti terdapat 23% penetrasi internet yang didominasi oleh penduduk di kota-kota besar. Dari tautan tersebut juga disebutkan bahwa dari jumlah 55 juta pengguna internet tersebut terdapat 29 juta pemakai perangkat mobile. Ini bisa dimaknai pula bahwa 50% pengguna internet di Indonesia melakukan browsing melalui perangkat mobile. Jumlah ini terus bertambah seiring semakin murahnya perangkat akses internet juga daya jangkauan sinyal kian memadai.
[K]amu selalu bercakap bagaimana sesungguhnya cinta itu dimaknai.
Pada sebuah sudut cafe yang redup dengan dendang suara Live Music terdengar pelan seraya memandang rimbun asap rokok menyelimuti hampir setengah dari ruangan, kamu mendesah pelan : “Cinta itu adalah fantasi”. Lalu tersenyum. Misterius. Ah, lagi-lagi kamu mengutip ucapan Summer (Zooey Deschanel) kepada Tom (Joseph Gordon-Levitt) dalam film 500 days of Summer. Ucapan yang selalu aku anggap absurd karena tampaknya itu hanyalah sejenis apologi atas ketidakmampuanmu menepis bayangnya, lelaki yang konon kamu anggap sebagai kekasih sejati tetapi justru hanya menganggapmu tak lebih sekedar teman bercakap belaka dan tak pernah memberi harapan apapun terhadap kelanjutan hubungan kalian.
Entahlah, setelah kepergian lelaki itu, kamu selalu mengidentikkan dirimu sebagai sosok “Summer” dalam film tersebut. Perempuan yang tidak percaya cinta sejati dan menganggap bahwa hidup harus dinikmati sepuasnya, dan karena memang itu sudah seharusnya. Namun aku selalu menangkap kilat mata sedih disana, dibalik segala upayamu untuk tetap tampil sebagai sosok yang tegar.
“Kamu masih mencintai lelaki itu. Matamu tak dapat berdusta,” kataku sambil menatap tajam kearahnya.
Lamat-lamat terdengar sang penyanyi cafe menyanyikan lagu “I’m Yours” dengan nada menghentak tapi terdengar pilu ditelingaku.
Simak wawancara saya bersama mas Donny BU, salah satu penggagas “Internet Sehat” dalam edisi terbaru majalah online Blogfam bz!. Dalam majalah ini pula anda bisa menyimak wawancara dengan Nike Rasyid (sang fellow Internet Sehat), Anji “Drive” serta Muhammad Assad (blogger yang juga penulis buku best seller “Note from Qatar”).
[F]oto ini saya ambil dengan kamera saku jadul Canon Power Shoot A60 saya, hari Jum’at sore (24/02) saat rombongan kami Employee Gathering PT Geographe Energy Indonesia makan malam di Pantai Jimbaran yang terletak dibelakang Purama Cafe. Saya menangkap pemandangan eksotis ketika matahari rebah ke peraduan saat serombongan nelayan bergotong royong mendorong perahu ke pinggir pantai. Paduan cahaya senja kemerahan dan siluet perahu yang bergerak sungguh menciptakan harmoni keindahan tersendiri.
[S]abtu (10/3) lalu menjadi hari yang paling sibuk di akhir pekan. Kedua anak saya, Rizky dan Alya sudah terjaga sejak pukul 04.00 pagi. Mereka berdua memang akan naik pentas dalam ajang GALAKSI (Gebyar Aksi Lakon Kreativitas Siswa/i) disekolahnya. Rizky mendapat tugas sebagai anggota Marching Band sekolah sementara Alya akan menari bersama teman-temannya.
Tak ayal, saya yang masih terlelap tidur dibangunkan oleh kedua anak saya yang begitu antusias menyiapkan perlengkapan mereka naik panggung. “Ayo bangun dong Pa, antar dan lihat kita di sekolah nanti,” kata Alya merajuk. Saya manggut-manggut sambil berusaha melerai kantuk yang mendera. Setelah sholat subuh bersama, saya bangkit dan menuju tempat sepeda saya diparkir. Lumayanlah bisa sepedaan setengah jam dulu baru mengantar mereka. Tetapi mendadak si bungsu Alya kembali protes. “Gak boleh sepedaan dulu ya Pa, nanti telat ngantar kita ke sekolah,” katanya tegas. Istri saya tersenyum simpul. Saya angkat bahu dan kembali memarkirkan sepeda MTB kesayangan saya ditempatnya semula. Kali ini saya harus mengalah tidak sepedaan dulu, demi mereka, anak-anak tercinta 🙂
[T]erik matahari menyambut kedatangan saya di depan kampus STIE Dharma Bumiputera pada Hari Sabtu (3/3), untuk menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam kegiatan Blogshop (Blogging Workshop) bersama siswa-siswi SMA kelas III disana. Kegiatan ini merupakan kerjasama konstruktif antara STIE Dharma Bumiputera bersama Komunitas Blogger Bekasi . Saya bersama mas Yulef dan Ilham dari Blogger Bekasi disambut dengan hangat oleh mbak Ana Mustamin, Ketua Yayasan Dharma Bumiputera diruangannya. Kebetulan saja, mbak Ana adalah senior (sekaligus guru menulis) saya di Penerbitan Kampus Identitas Unhas Makassar, 20 tahun silam.
Di ruangan beliau yang sejuk dan lapang kami berbincang-bincang tentang banyak hal. Mengenai profil Blogger Bekasi hingga sosok Asuransi Bumiputera yang merupakan induk sekolah tinggi yang segera akan bertransformasi menjadi Universitas ini. Diskusi kami berkembang semakin menarik terlebih ketika, Pak Dian Kelana, blogger senior di Beblog yang kerap dipanggil “Ayah Dian” oleh rekan-rekan di komunitas blogger bekasi. Wawasan luas mbak Ana yang sudah cukup banyak “malang melintang” didunia penulisan, khususnya penulisan cerpen, membuat diskusi kami semakin asyik hingga akhirnya salah seorang panitia datang dan menyatakan pelaksanaan acara Blogshop sudah bisa dimulai. Kamipun beranjak dan melangkah menuju aula STIE Bumiputera tempat kegiatan dilaksanakan.
[S]etelah melalui kegiatan fisik yang melelahkan (tapi menyenangkan) dalam aktivitas outbound serta team building di Bali Zoo, pagi hingga sore, Sabtu (25/2), kami, rombongan Employee Gathering PT Geographe Energy Indonesia (GEI) kembali berkumpul di Restorant Hotel Melasti. Makan malam yang disajikan secara prasmanan sungguh lezat dan menggoda. Cuaca cukup bersahabat, hiruk pikuk kendaraan pada jalan di depan hotel terlihat mulai ramai. Sejumlah turis asing dan domestik terlihat berjalan kaki melintas didepan.
Setelah makan malam selesai, dilanjutkan dengan hiburan oleh sepasang penyanyi diiringi Organ tunggal. Mereka menyanyikan lagu-lagu populer hingga lagu dangdut yang menghentak. Beberapa kawan maju ke depan untuk ikut bergoyang bersama memeriahkan suasana.